Dalam acara Google for Indonesia di Jakarta (6/11), Google mengumumkan akan mengucurkan dana US$1,2 juta kepada CekFakta (konsorsium pengecek fakta terdiri dari 24 organisasi berita) dan GNI Indonesia Training Network. Dana itu akan digunakan untuk membekali lebih banyak redaksi, jurnalis, dan pengecek fakta dengan keterampilan dan alat-alat yang dibutuhkan menjelang pemilu tahun 2024 di Indonesia.
Di acara itu juga, lembaga filantropi Google.org memberikan bantuan sejumlah US$500 ribu kepada Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk menjalankan program Akademi Digital bagi Lansia dan Remaja Cerdas pada tahun 2023. Program ini diharapkan dapat memberdayakan kelompok pemilih rentan, seperti pemilih pemula dan pemilih lanjut usia, agar bisa lebih memahami dan menyikapi konten yang dilihat di internet.
Dalam kesemmpatan itu, Google mengumumkan juga rencana inisiatif baru yang dipimpin oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) untuk mengembangkan Safer Internet Lab. Lab ini akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu provokatif sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar dengan cara meneliti dan menganalisis sumber serta pola misinformasi dan disinformasi.
“Sudah lebih dari tujuh tahun Google menjalankan dan mendanai berbagai program untuk redaksi, jurnalis, mahasiswa, orang tua, dan anak sekolah untuk memupuk kemampuan berpikir kritis dan kemampuan mengecek fakta di tingkat hilir. Sekarang, kami juga mencoba mengatasi masalah misinformasi dan disinformasi ini di tingkat hulu. Kami berharap para peneliti dan partner di Safer Internet Lab dapat membuat laporan dan menciptakan solusi potensial yang akan membantu para pembuat kebijakan serta pengecek fakta untuk memahami bagaimana dan dari mana sumber masalah ini agar kepercayaan publik tetap terjaga,” kata Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia.
FOTO: GOOGLE INDONESIA