Hari pertama (27/8) A Mild Indonesian Basketball League 2006 babak Final Four di Surabaya diwarnai dengan sejumlah kejutan. Pada pertandingan kedua yang baru saja berakhir beberapa jam lalu, tidak diduga Satria Muda BRItama (SM) bisa menang mudah atas Bhinneka dengan perbedaan angka yang cukup jauh, 92-49. Sejak awal terlihat Bhinneka sudah ketinggalan. Padahal pada babak Putaran 1 yang berlangsung April 2006 lalu di tempat yang sama, Bhinneka unggul atas SM. Terakhir saat bertemu di Solo dalam Putaran 2 bulan Agustus 2006 lalu, meskipun SM yang lebih unggul dibanding Bhinneka namun perbedaan angkanya tidak sejauh hari ini.

ibl final four

“Saya sangat heran. Aneh. Makanya malam ini kami akan evaluasi mengapa marginnya sangat jauh. Saya tidak akan menyalahkan pemain karena ini kesalahan tim. Saya hanya bertanya kepada diri saya sendiri. Padahal di pertandingan semi final tidak begitu,” ujar Edi Santoso, pelatih Bhinneka saat jumpa pers usai pertandingan.

Pihak SM juga tidak menduga bisa menang dengan perbedaan angka yang begitu jauh dalam pertandingan yang digelar di GOR Kertajaya Surabaya itu. “Hasil malam ini tidak mempengaruhi respect kita kepada Bhinneka, tim yang punya sejarah di Final Four. Buktinya record kita dengan mereka 1-1,” kata pelatih SM Fictor Roring merendah.

“Kami main seperti biasa. Semuanya dimulai dari start-nya. Di dua game terakhir, kami sempat bermasalah dengan start kami. Tahun ini anak-anak sangat bersemangat. Motivasinya luar biasa. Kami tidak ngasih kesempatan kepada Bhinneka, selalu ada penjagaan. Untuk besok kami sudah siap tapi mungkin saya akan mengadakan rotasi pemain, ” ujar Fictor Roring lebih lanjut.

Sementara dalam pertandingan pertama yang dimulai pukul 16.00 WIB juga terjadi kejutan. Tim unggulan Aspac Putra Riau harus menyerah kalah 65-77 ketika melawan Garuda Panasia. Pihak Aspac punya alasan sendiri atas kekalahan tersebut.

ibl final four

“Kami tidak menemukan sparing partner dalam latihan sehingga kami hanya bermain antar kami. Dan itu juga akumulasi dari defence yang kurang jalan dan offence yang tidak terkoordinir dengan baik,” ujar asisten pelatih Aspac Iman Sulaiman kepada pers kelar pertandingan.

Garuda Panasia sendiri mengaku puas atas kemenangan itu. “Anak-anak hari ini lebih disiplin karena mau mendengarkan instruksi dari coach,” kata Simon Pasaribu, manajer Garuda Panasia.

Apakah pada pertandingan hari kedua besok, 28 Agustus 2006, juga akan terjadi kejutan? Akankah berlanjut dengan pertandingan tambahan pada 30 Agustus 2006? Mari kita tunggu 🙂