Hari terakhir Jakarta International Java Jazz Festival 2011, Minggu 6 Maret kemarin bagaikan pesta nostalgia. Khususnya bagi George Benson, Fariz RM, dan Java Jive dengan para penggemar mereka masing-masing secara bergantian.
Dimulai dengan Fariz RM yang tampil duluan di D2 Axil Hall dengan diiringi oleh Barry Likumahuwa dan Erwin Gutawa Big Band. Fariz langsung membuka pertunjukannya dengan Penari, Nada Kasih, dan Sungguh yang kali ini aransemennya mendapat sentuhan jazz. Ribuan penggemarnya yang memadati ruangan itu pun seperti terbuai dalam nostalgia zaman 80-90an. Apalagi ketika penyanyi berusia 50 tahun itu mengusung Sakura dan Barcelona sekaligus. Sore itu, Fariz juga mengenalkan sejumlah lagu dari bakal album barunya yang akan segera dirilis.
Durasi sekitar dua jam pun menjadi terasa singkat begitu Fariz akhirnya menuntaskan pertunjukan nostalgia itu dengan tembang Melangkah ke Seberang.
Nuansa nostalgia juga tidak kalah kental terasa ketika beberapa jam kemudian di ruangan yang sama, hadir George Benson yang mengusung lagu-lagu terpopulernya di hadapan sekitar 8000 penonton. Sehari sebelumnya sebenarnya dia sudah tampil tapi dengan membawakan lagu-lagu dari Nat King Cole. Sedikit molor dari jadwal yang ada, George membuka malam nostalgianya saat itu dengan In Your Eyes yang langsung disambut tepuk tangan meriah para penonton.
Nuansa nostalgia itu masih berlanjut hingga ke salah satu pertunjukan terakhir di hari ke-3. Lama tak muncul di mana-mana, tiba-tiba Java Jive hadir justru di Java Jazz Festival 2011. Tepatnya di ruangan Dji Sam Soe Jazz Corner. Ruangan tambahan yang tidak terlalu besar itu jadi penuh sesak oleh ratusan penonton yang kangen dengan penampilan grup asal Bandung tersebut. Setiap lagu yang ditampilkan selalu disambut koor para penonton. Mulai dari lagu-lagu macam Menikahlah Denganku, Hilang, Gadis Malam, hingga akhirnya ditutup dengan Gerangan Cinta.