Bagi penonton di Surabaya yang menunda-nunda nonton film Mendadak Dangdut di bioskop, silakan kecewa. Ya, tanggal 23 Agustus 2006 kemarin menjadi hari terakhir pemutaran film arahan Rudi Soedjarwo itu di Surabaya. Kalau dihitung dari sejak hari pertama pemutaran 10 Agustus 2006 lalu, berarti hanya 14 hari saja main di jaringan 21 Cineplex yang ada di Surabaya. Waktu yang tergolong singkat. Apalagi kalau dibandingkan dengan lama pemutaran film Heart yang mencapai 50 hari.
“Memang penonton Mendadak Dangdut di Surabaya terbilang kuranglah. Dibandingkan dengan film Indonesia lain yang sama-sama sedang diputar juga masih kalah banyak,” ujar sebuah sumber yang tidak mau disebut namanya.
Hal itu juga bisa dilihat dari jumlah bioskop di Surabaya yang memutar film tersebut dari hari ke hari semakin menyusut. Awalnya ada enam bioskop namun sejak tanggal 16 hingga 23 Agustus 2006 tinggal dua bioskop saja yang memasang film itu. Dan dua bioskop itupun bukan yang berada di mal atau plaza. Cukup menyedihkan memang. Nama Titi Kamal dan Kinaryosih yang diusung film itu seperti tidak mampu mendatangkan lebih banyak penonton.
“Sepinya penonton kemungkinan besar karena pengaruh judulnya. Mungkin kalau judulnya diganti, jumlah penonton di Surabaya bisa lebih banyak,” kata sumber itu lagi mencoba menganalisa.
Sayangnya Titi Kamal tidak berhasil dihubungi via telepon genggam manajernya untuk menanggapi hal tersebut.
padahal dari isinya, JAUH lebih bagus “Mendadak Dangdut” daripada “Heart”