Janji CLS Good Day untuk membuat kejutan dalam A Mild Indonesian Basketball League (IBL) 2006 Putaran 1 di Surabaya terbukti saat menghadapi Satria Muda BRItama. Meskipun akhirnya harus menyerah kalah namun CLS sempat mengejutkan lawan dengan bermain cepat sejak awal. Berkat strategi itu tim CLS berhasil menguasai babak pertama dengan skor 24 – 16.

ibl

Sayangnya pada babak-babak selanjutnya, para pemain CLS yang mengandalkan lemparan 3 point shot menjadi agak kedodoran menghadapi serangan balasan yang dilakukan Satria Muda. Perlahan namun pasti, tim asal Jakarta yang dilatih oleh Fictor Roring tersebut berhasil mengejar ketinggalan angka. Suasana GOR Kertajaya yang dipadati sekitar 1000 orang penonton terasa tegang ketika kedua tim saling kejar-kejaran angka dengan cukup ketat. Pertahanan pemain CLS yang makin lama makin berkurang, apalagi beberapa pemain mengalami cedera dan harus keluar lapangan, membuat pertandingan berakhir dengan kemenangan Satria Muda 88-63.

“Sebenarnya kita bukan khusus mengandalkan 3 point shot. Kalo ada big man kita bisa bermain sesuai patron. Patronnya bisa berjalan dengan bagus, tetapi nyatanya big man kita hilang semua sementara di sana orangnya gede-gede,” ujar Hendro Wibisono, asisten pelatih CLS soal kekalahan timnya.

Sementara itu, pertandingan pertama antara Avian Bimasakti dan Bhinneka berakhir dengan skor 57-73 untuk kemenangan Bhinneka. Sejak awal memang telah terlihat permainan Bhinneka lebih unggul. Walaupun tanpa kehadiran I Made “Lolik” Sudiadnyana yang biasanya menjadi andalan Bhinneka namun tim berbasis di Solo itu tetap bermain bagus. Apalagi Bimasakti sendiri cukup sering melakukan kesalahan saat melakukan serangan.

ibl

“Harusnya Lolik tetap mau main tapi karena jadual di Surabaya berubah makanya ia tidak dapat tampil. Tadi Lolik telepon saya ingin ikut main, tapi saya bilang tidak usah karena saya tahu dia sedang ada urusan keluarga di Bali. Nanti pada putaran di Bandung dia akan ikut,” kata Eddy Santoso, pelatih Bhinneka kepada para wartawan usai pertandingan.