[rate 3]
Harrison Ford is back! Ya, Harrison Ford hadir lagi dengan film Firewall arahan Richard Loncraine. Tetapi lagi-lagi Ford hadir dengan tampilan orang kantoran. Lagi-lagi Ford berperan sebagai ayah tangguh dalam menghadapi penjahat penyanderan keluarganya. Dan lagi-lagi tokoh yang diperankan Ford bernama Jack, lengkapnya Jack Stanfield, bukan Jack Ryan seperti dalam Patriot Games dan Clear and Present Danger.
Jack Stanfield bekerja sebagai Computer Security Specialist di Seattle-based Landrock Pacific Bank. Karirnya yang tergolong cemerlang membuatnya menjadi salah satu orang penting di kantornya. Kehidupan keluarga bersama istri dan dua anaknya juga berjalan lancar-lancar saja hingga suatu hari terjadi hal yang tidak diduga.
Setelah seharian sumpek dengan rapat kantor soal rencana merger dengan bank lain, Jack dikejutkan oleh seseorang bernama Bill Cox (Paul Bettany) yang mengklaim telah berhasil menyekap istri dan anak-anak Jack di rumah mereka sendiri. Padahal baru saja Jack mengenal Bill sebagai seorang calon investor. Tanpa disadari oleh Jack, ternyata aktivitasnya dan keluarganya telah diawasi dan disadap berbulan-bulan sebelumnya oleh komplotan Bill.
Bisa ditebak, ini adalah cerita penyanderaan bermotif uang. Ya, target mereka adalah uang sejumlah $100 juta. Lucunya, walaupun Bill sesumbar kalo komplotannya berhasil menyusup ke server kantornya Jack dan menginstal program jahat di dalamnya namun mereka tetap saja masih butuh bantuan Jack untuk mensortir 10.000 rekening nasabah dengan saldo terbesar yang akan menjadi sasaran pembobolan. Bill juga ikut panik saat tahu kalo server yang berisi data-data itu barusan pindah ke kantor lain. Hei, kenapa penjahat itu tiba-tiba terlihat jadi tidak secerdas awalnya yang dilihatkan cukup profesional? Apa bedanya dengan pembobolan pakai cara tradisional? Coba bandingkan dengan pembobolan bank via komputer dalam film Swordfish yang tidak perlu memaksa orang dalam terlibat dan tidak perlu bingung soal lokasi server. Cukup dilakukan oleh seorang yang jago menembus celah-celah keamanan server.
Kembali ke alur cerita Firewall. Berada di bawah ancaman dan tekanan, apalagi usaha keluarganya untuk meloloskan diri gagal, membuat Jack harus berpikir keras. Taka disangka, Jack mendapat ide memanfaatkan salah satu bagian dari mesin fax dan iPod milik anaknya untuk melaksanakan rencana itu. Gabungan kedua alat itu ternyata membuahkan hasil. Usai beraksi, agar tidak meninggalkan jejak, disebarkanlah virus dalam jaringan komputer di kantornya yang menggunakan Win XP!
Apakah film ini berakhir begitu saja? Apakah cukup sampai berhasil tidaknya usaha pembobolan bank itu? Untunglah tidak demikian. Masih ada aksi seru Jack dalam menyelamatkan keluarganya, membereskan usaha fitnah terhadap dirinya, sekaligus menekan gerombolan penjahat itu dengan menggunakan berbagai cara, termasuk memanfaatkan GPS untuk mengetahui lokasi persembunyian mereka.
Melihat hebatnya aksi seorang kepala keluarga seperti Jack, tiba-tiba jadi teringat dengan peran Harrison Ford di Air Force One sebagai seorang presiden tangguh yang juga harus melindungi keluarganya dari penjahat. Hmm, gabungan Air Force One dan Swordfish? Sekilas kesannya begitu, tetapi sayangnya hanya dibarengi dengan skenario yang kurang gregetnya.
Yang lebih menarik dicermati adalah kehadiran sejumlah produk dari dua merek kondang di dunia teknologi informasi, Apple dan Microsoft, dalam sejumlah adegan. Ada Mac (komputer yang digunakan istri Jack), iPod, dan Win XP. Sebagai sponsor? Kemungkinan besar begitu. Tapi apakah dihadirkannya citra Win XP yang rentan terhadap virus dan iPod sebagai alat bantu pembobolan bank itu juga bagian dari bentuk sponsorship?
Yang jelas, terlepas dari skenario dengan ide yang rada basi itu, sebenarnya kali ini Harrison Ford bermain cukup bagus seperti biasanya, lengkap dengan ekspresinya yang khas itu. Hanya saja, ada satu pertanyaan buatnya: apa gak ada peran lain? 😉