Tahun 2007 lalu, XL berhasil meraih 6 juta pelanggan baru sehingga menaikkan total pelanggan menjadi 15,5 juta hingga akhir tahun 2007.

“Hingga akhir tahun, jumlah pelanggan kami melebihi perkiraan kami semula. Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi penerapan tarif yang ekonomis dan transparan yang mendapatkan respon positif dari masyarakat, penambahan jumlah saluran distribusi dan perbaikan sistem distribusi serta berbagai perubahan di bidang lain selama tahun 2007,” kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam press release yang dikirim ke Sembarang.com.

Hasnul juga menyebut bahwa kekuatan brand XL juga turut berperan dalam keberhasilan XL menaikkan jumlah pelanggan. Di tahun 2008, XL akan lebih memperkuat brand image-nya sehingga bisa mendukung rencana-rencana perusahaan ini ke depan di era kompetisi yang semakin ketat.

Menurut Hasnul, XL berhasil memperoleh pelanggan baru dengan kualitas yang baik, yang tercermin dari ARPU yang relatif stabil, sedangkan kecenderungan yang terjadi di industri adalah ARPU yang menurun.

XL sangat puas dengan hasil yang telah diperoleh pada Kwartal 4 tahun 2007, dimana pendapatan XL meningkat lebih dari 20% dibandingkan dengan Kwartal 3 tahun 2007. Secara keseluruhan, kinerja XL di tahun 2007 cukup menggembirakan yang terlihat dari ARPU yang relatif stabil dan EBITDA margin yang meningkat di tengah persaingan yang semakin ketat. Laporan keuangan yang telah diaudit akan diumumkan pada pertengahan Februari 2008.

”Kami percaya, pasar Indonesia masih sangat potensial. Saat ini kami sedang menunggu keputusan dari BRTI tentang penurunan tarif interkoneksi, karena tingginya tarif interkoneksi saat ini mengakibatkan tingginya biaya panggilan ke operator lain dan menyebabkan operator tidak dapat menurunkan tarif panggilan ke operator lain,” lanjut Hasnul.

Pada 2007, trafik outgoing voice naik menjadi 2.4x dibandingkan tahun 2006. Data ini sekaligus menunjukkan kebutuhan XL untuk terus meningkatkan kualitas layanannya, termasuk dalam penyediaan jaringan yang memadai, baik dalam sisi besar kapasitas yang tersedia maupun luas area yang dapat dijangkau.

Menurut Hasnul, XL telah membangun lebih dari 3.800 unit BTS pada 2007 sehingga jumlah BTS per akhir tahun mencapai lebih dari 11.000 unit BTS. Penambahan lebih dari 3.800 BTS ini lebih tinggi daripada rencana awal dan dilakukan dengan belanja modal (capex) yang relatif sama dengan rencana semula yaitu sebesar USD 700 juta. Hal ini dapat terjadi karena XL berhasil melakukan belanja modal secara efisien. Dengan jumlah BTS baru lebih dari rencana awal disertai dengan perbaikan dalam network optimization, mengakibatkan XL berhasil untuk melayani peningkatan trafik outgoing voice menjadi 2.4x dengan kualitas yang relatif tetap baik.

Dengan kinerja perusahaan yang semakin baik seperti yang telah ditunjukkan dengan hasil pada 2007, Hasnul percaya posisi XL pun semakin kuat di mata masyarakat. Untuk 2008, XL telah menganggarkan dana sebanyak USD 650 juta untuk belanja modal, termasuk meningkatkan kualitas layanan. Berbeda dengan tahun 2007 yang mana fokus dari belanja modal adalah untuk perluasan coverage, maka pada tahun 2008 ini, belanja modal akan lebih difokuskan pada peningkatan kapasitas untuk melayani peningkatan trafik yang lebih tinggi lagi.

Tahun ini, XL juga siap untuk segera mengambil langkah penting terkait dengan pendanaan bagi pengembangan usaha dan pembayaran pinjaman. Salah satunya adalah pelunasan surat utang senilai USD 350 juta yang akan dilakukan pada akhir bulan Januari 2008 dengan tujuan untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang asing terhadap kinerja XL yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan XL.

XL juga berencana untuk mendirikan anak perusahaan yang akan bergerak dalam bidang penyewaan menara telekomunikasi dalam waktu dekat. Saat ini, XL telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 4 operator lain, yaitu PT Natrindo Telepon Seluler, PT Hutchison CP Telecom Indonesia, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan PT. Bakrie Telecom, Tbk yang berminat untuk menyewa menara telekomunikasi yang dimiliki XL.

Di awal tahun ini juga, XL akan segera membuka layanan selular di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Secara bertahap, area jangkauan akan segera diperluas ke berbagai penjuru di Nusa Tenggara Timur. Setelah, NTT, tahun ini juga akan dibuka layanan di Maluku dan Papua. Dengan demikian, pada 2008, jangkauan XL akan menjangkau Sabang sampai Merauke.