Awalnya Cobb (Leonardo DiCaprio) dan rekannya diperkenalkan sebagai komplotan pencuri rahasia lewat mimpi, namun belakangan yang mendominasi sebagian besar cerita dalam film Inception ini justru soal usaha mereka memengaruhi jalan pikiran seseorang lewat mimpi secara rahasia. Atau tepatnya, memasukkan sebuah gagasan atau pemikiran tertentu kepada seseorang lewat mimpi secara rahasia.

Sebenarnya ide mempengaruhi seseorang lewat mimpi cukup menarik. Namun saya langsung agak kecewa ketika mengetahui ide itu hanya akan dipakai untuk urusan berlatar belakang persaingan bisnis. Cobb dan rekannya, Arthur (Joseph Gordon-Levitt) dibantu Ariadne (Ellen Page) harus melaksanakan tugas dari Saito (Ken Watanabe) untuk memengaruhi Robert Fischer (Cillian Murphy), pewaris kerajaan bisnis saingan perusahaannya Saito. Suatu kasus yang tergolong biasa bukan? Kurang mengesankan. Modal untuk menyaingi film The Matrix (1999) yang menjadi salah satu patronnya jadi agak berkurang.

Seandainya kemungkinan bisa memasukkan gagasan ke dalam pikiran seseorang lewat mimpi itu dikaitkan sesuatu yang berkaitan dengan sejarah atau konspirasi politik, mungkin film ini akan jauh lebih menarik dan mengundang rasa penasaran sekaligus kontroversi. Apalagi mengingat di dalamnya ada juga soal mimpi berlapis-lapis, yang agak rumit untuk dicerna hanya dalam sekali nonton itu. Setidaknya, kasusnya dikemas lebih dari sekadar urusan persaingan bisnis semata. Sayangnya, hal tersebut tidak dilakukan oleh Christopher Nolan, penulis sekaligus sutradara film soal dunia mimpi ini.

Untunglah film ini tidak semata mengandalkan cerita soal dunia mimpi dan berbagai konflik di dalamnya, terutama gangguan dari sosok Mal (Marion Cotillard), istrinya Cobb. Masih ada sederet setting yang keren untuk dinikmati. Lihat saja, seperti gedung-gedung tinggi yang tiba-tiba bermunculan dan runtuh, dunia yang terbalik, hotel tanpa gravitasi atau hampa udara, lift untuk ke berbagai macam mimpi, dan lain-lain. Cukup menghibur di sela-sela kebosanan yang menggoda saat mencerna alur cerita film ini, yang nampaknya sengaja dibikin agak rumit.

Sebagai penutup, Nolan juga meninggalkan adegan misteri jimat gasing milik Cobb yang terus berputar hingga film selesai. Jejak menuju sekuel? Tampaknya begitu. Semoga kasusnya bukan lagi seputar urusan persaingan bisnis. Ah, jadi ingin memengaruhi Nolan lewat mimpi. Halo Cobb? 🙂

[rate 3]