Bahas chicklit di cafe atau pub? Why not? 🙂
Dulu, acara jumpa pengarang buku seringkali digelar di toko buku atau pas ada pameran buku saja. Namun belakangan ini acara semacam itu semakin sering digelar di tempat-tempat sejenis resto, cafe, atau pub. Salah satunya adalah acara Drive n Jive BookAholic with Icha Rahmanti yang digelar di Java Jimmy’s Irish Pub, JW Marriott, Surabaya pada 12 Juni 2005 kemarin. Bagi penyelenggaranya, 89.7 Hard Rock FM Surabaya, acara Drive n Jive BookAholic kali ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Dewi Lestari sempat hadir untuk membahas novel terbarunya, Petir.
Sekitar pukul 17.30 WIB, acarapun dimulai. Icha Rahmanti hari itu hadir di depan sekitar 80 orang hardrockers Surabaya dengan mengusung buku terbarunya yang berjudul “Beauty Case”. Sebagai pemandu diskusi ada Mieke Rasyid dan Mirza Wardana dari 89.7 Hard Rock FM Surabaya.
Selama kurang lebih satu jam, sambil menikmati kopi dan kudapan yang disediakan oleh pihak hotel, pembahasan soal novel chicklit “Beauty Case” berlangsung seru. Setelah diawali penjelasan singkat oleh Icha seputar isi buku keduanya itu, para peserta langsung dengan antusias mengacungkan tangan untuk bertanya. Pertanyaan yang diajukan juga cukup beragam. Salah satunya sempat mempertanyakan judul buku terbarunya itu yang menggunakan bahasa asing.
“Beauty case kalau diterjemahkan jadinya kotak perhiasan. Kayaknya jadi aneh deh kalau dipakai dalam percakapan. Aku rasa kita gak perlu terikat ke hal-hal seperti itu ya,” jawab Icha dengan tangkas menyangkut judul novel yang sudah beberapa kali cetak ulang tersebut.
Sementara untuk anggapan salah seorang hardrocker lain soal kurang realistisnya perkenalan Nadja, tokoh utama, dengan Budi Nasution, pengusaha dan politikus yang keponakan orang sangat penting itu, “Apa sih yang gak mungkin sekarang ini? Lagipula Obi, sahabat Nadjalah yang memperkenalkannya dengan Budi,” sanggah Icha yang juga arsitek dan penyiar radio di Bandung.
Agar suasana pada sore itu tidak menjadi terlalu serius, berbagai games dan quiz berhadiah digelar bergantian. Mulai dari berbagai pertanyaan seputar isi novel hingga lomba memakai lipstick yang tidak hanya diikuti oleh cewek tetapi juga beberapa orang cowok! 🙂
Dan seperti lazimnya sebuah acara jumpa pengarang atau obrolan seputar buku, sebagai penutup, para hardrockers bisa minta tandatangan langsung dari Icha Rahmanti. Terlihat ada beberapa peserta langsung membeli novel itu di stan penerbit yang ada di dalam arena sebelum mendapatkan tandatangan penulisnya. Gak setiap saat kan bisa langsung dapatin tanda tangan sang penulis? 😉