Mozilla, organisasi dengan misi berdedikasi untuk mempertahankan kekuatan Web tetap di tangan masyarakat, menunjukkan perluasan dan perkembangan ekosistem bergerak terbuka Firefox OS miliknya dalam acara jumpa pers pada malam sebelum Mobile World Congress (MWC) 2014 di Barcelona. Dalam acara itu diperkenalkan tujuh peranti komersial Firefox OS baru serta kemajuan dan kemitraan penting yang akan membawa peningkatan bagi platform ini di tahun 2014.

Dalam setahun sejak MWC 2013, peranti Firefox OS telah dijual di 15 negara dengan empat operator global dan perangkat genggam dari tiga pabrik. Di tahun 2014, Firefox OS akan diperluas ke dalam sejumlah pasar baru penting. Telefónica akan mengembangkannya pada sederet negara di mana mereka menjual ponsel Firefox OS, dengan peluncuran di delapan negara lagi di tahun ini: Argentina, Costa Rica, Ekuador, El Salvador, Jerman, Guatemala, Nikaragua, dan Panama. Deutsche Telekom juga akan menambah empat target pasar baru: Kroasia, Republik Czech, Macedonia, dan Montenegro.

Operator selular yang mendukung Firefox OS juga terus bertambah, seperti Telkomsel dan Indosat yang telah bergabung dalam daftar 21 operator utama di seluruh dunia yang mendukung inisiatif peranti Web terbuka. Di dalam daftar itu termasuk para rekanan yang telah diumumkan tahun lalu. Yaitu, América Móvil, China Unicom, Deutsche Telekom, Etisalat, Hutchison Three Group, KDDI, KT, MegaFon, Qtel, SingTel, Smart, Sprint, Telecom Italia Group, Telefónica, Telenor, Telstra, TMN, dan VimpelCom.

Spreadtrum telah mengumumkan rancangan referensi siap pakai (turnkey reference designs) WCDMA dan EDGE untuk Firefox OS bersama dengan chipset pertamanya untuk ponsel pintar seharga US$25, SC6821, yang mendefinisikan ulang ponsel pintar tingkatan pemula di pasar-pasar pertumbuhan utama. Solusi yang ditawarkan ini telah menciptakan sebuah kegemparan, dengan adanya ketertarikan yang ditunjukan oleh operator-operator global seperti Telenor, Telkomsel, dan Indosat, serta rekanan ekosistem seperti Polytron, T2Mobile, dan Thundersoft.

Terkait dengan hal itu, Alistair Johnston, Director of Marketing Telkomsel, mengatakan, “Telkomsel akan mendukung Mozilla dengan solusi siap pakainya dari Spreadtrum dan rekanan peranti sebagai sebuah usaha membawa ponsel pintar tersebut ke tangan setiap orang Indonesia dan untuk menjalankan strategi Telkomsel mempercepat dan memperkaya ekosistem DNA (Device – Network – Application) di Indonesia.”

Operator terkemuka lain dari Indonesia juga menyatakan kesiapannya mendukung Firefox OS. “Indosat sebagai penyedia layanan komunikasi terkemuka di Indonesia siap untuk ponsel pintar Firefox OS dengan solusi yang ditawarkan Spreadtrum. Ini segaris dengan strategi kami di tahun 2014 untuk menyediakan pengalaman terbaik bagi para pelanggan kami dan menjadi pilihan istimewa pelanggan bagi pengguna ponsel dan peranti pintar,” kata President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli.

Polytron, salah satu merek peranti bergerak terkemuka di Indonesia, menunjukkan ketertarikan serupa. “Polytron mengumumkan ketertarikan untuk mendukung produksi, distribusi, dan promosi ponsel pintar Firefox OS berdasarkan solusi terbaru dari Spreadtrum,” kata Hariono, CEO Polytron.

Perlu diketahui bahwa peranti Firefox OS adalah peranti pertama yang dibangun secara keseluruhan untuk standar Web terbuka, dengan setiap fitur yang dikembangkan sebagai sebuah aplikasi HTML5. Mozilla memperkenalkan masa depan Firefox OS dalam acara jumpa pers itu, mendemonstrasikan bagaimana fleksibilitas, scalability, dan pengubahsuaian hebat yang mendukung pengguna, pengembang, dan rekanan industri untuk menciptakan pengalaman mobile sesuai seperti yang mereka inginkan. Operator dapat secara mudah dan mendalam mengubahsuai tampilannya dan mengembangkan layanan lokal yang sesuai dengan kebutuhan unik dari basis pelanggan mereka.

“Firefox OS berangkat dari permulaan yang luar biasa. Kami meluncurkan ponsel pintar pertama kami pada Juli tahun lalu dan sejak itu telah berkembang di 15 target pasar,” kata Jay Sullivan, Chief Operating Officer Mozilla.

Ia melanjutkan, “Masyarakat di Amerika Latin dan Eropa Timur secara antusias telah meningkatkan ponsel dengan fungsi terbatas (feature phone) mereka ke ponsel pintar Firefox OS dan kini punya akses yang luas ke Web dan aplikasi. Penjualannya jauh melampaui target kami. Tapi tahun 2013 baru permulaan saja. Di tahun 2014, kami mendiferensiasikan pengalaman pengguna kami dan rekanan kami mengembangkan rentangan peranti. Kami juga membuat sebuah kategori baru ponsel pintar, dengan harga sekitar $25, yang akan membawa lebih banyak masyarakat di seluruh dunia terhubung ke jejaring (online).”