Judul: Mr. & Mrs. Smith.
Sutradara: Doug Liman.
Pemain Utama: Angelina Jolie, Brad Pitt, Adam Brody, Vince Vaughn.
Distributor: Twentieth Century Fox.
Tahun rilis: 2005.

SmithBagi sejumlah orang, adegan-adegan awal sebuah film mungkin dianggap kurang penting. Makanya gak heran cukup sering terlihat ada saja yang baru masuk ke dalam gedung bioskop setelah rol film sudah berputar lebih dari 10-15 menit. Padahal tidak jarang adegan-adegan awal itulah yang menjadi kekuatan tersendiri. Bahkan bisa saja menjadi bagian yang paling menarik. Nah, film “Mr. & Mrs. Smith” yang mulai diputar di jaringan bioskop 21 di tanah air sejak 9 Juni 2005 (lebih cepat sehari ketimbang bioskop di Amerika) termasuk dalam kategori ini.

Dimulai dengan obrolan sepasang suami istri, John Smith (Brad Pitt) dan Jane Smith (Angelina Jolie), di ruang konselor perkawinan, adegan demi adegan dari film ini kemudian mengalir mengikuti cerita John mengenai perkenalan tidak disengaja yang cukup unik antara dia dan Jane di Bogota, Colombia ketika keduanya sedang menghindari pemeriksaan dari petugas setempat. Saat itu, hubungan asmarapun terjadi dan berlanjut ke pernikahan.

Semuanya berjalan normal layaknya kehidupan suami istri pada umumnya. Tidak ada yang aneh. Padahal tidak demikian adanya. Sebenarnya masing-masing menyimpan satu rahasia penting yang selama ini tersimpan cukup rapat. Yaitu, pekerjaan rahasia sebagai agen pembunuh bayaran!

Selama lima atau enam tahun (demikian istilah John Smith untuk istilah masa perkawinan mereka), rahasia itu tertutup cukup rapat. Masing-masing dapat menjalankan tugas sesuai pesanan dengan mulus hingga suatu hari sebuah tugas membunuh seseorang bernama Benjamin Diaz (Adam Brody) mempertemukan mereka langsung di lapangan. Tentunya bukan sebagai rekan kerja melainkan lawan karena mereka bekerja pada dua kelompok berbeda yang saling bersaing.

Dari situ, saling curigapun muncul hingga terbawa ke acara dinner keesokan harinya. Makan malam rutin di rumah yang seharusnya berjalan romantis malah jadi ajang saling lirik penuh curiga hingga akhirnya terbongkarlah identitas asli keduanya!

Sesungguhnya bisa dibilang saat di meja makan inilah merupakan scene paling menarik sekaligus paling lucu di film arahan Doug Liman ini. Bahkan bisa dibilang inilah klimaks sesungguhnya, walaupun masih tersisa sekitar 90 menit lagi dari total durasi 120 menit. 😉

Sejak awal, film ini tidak hanya diwarnai oleh aksi seru seputar pekerjaan pembunuh bayaran tetapi juga dialog dan mimik lucu dari yang kerap membikin senyum penonton melebar. Model humor slapstick seperti kebentur tembok, tersandung hingga dipukul pakai panci banyak bertebaran di mana-mana. Saking terlalu slapstick, sempat terpikir, sebenarnya ini film soal pasangan pembunuh bayaran atau pasangan pelawak sih? 😛

Sempat terpikir untuk memberikan nilai 4 bintang. Namun batal karena sisa adegan-adegan yang hadir setelah 30 menit pertama terkesan kurang menarik. Dari segi cerita cenderung biasa-biasa saja dan klise. Bahkan tiba-tiba jadi teringat cerita di film “The Last Samurai” (2003) dan “Elektra” (2005) di mana ada seseorang yang karena tidak melaksakan tugas membunuh target dan malah kemudian bergabung dengan calon korban dalam melawan bekas kelompoknya sendiri…

Meskipun demikian, sebenarnya secara keseluruhan film ini cukup menarik untuk dinikmati sebagai hiburan pengundang tawa. So, nilai akhir film ini: :star: :star: :star: :starbw: :starbw: 3/5