AirAsia X, maskapai penerbangan berbiaya hemat jarak jauh yang tergabung dalam afiliasi Grup AirAsia melakukan penandatangan perjanjian pembelian dengan Airbus untuk pembelian pasti (firm order) sebanyak 25 Airbus A330-300 senilai US$ 6 miliar. Penandatanganan pembelian pasti tersebut, secara langsung akan meningkatkan jumlah pemesanan pesawat AirAsia X meningkat menjadi 51 pesawat ditambah dengan 6 pesawat Airbus A330-300 yang disewa dari International Lease Finance Corporation (ILFC), sehingga angka pemesanan mencapai 57 pesawat sampai dengan 2019.

AirAsia X

Adapun pengiriman pesawat Airbus A330-300 tersebut akan dimulai pada tahun 2015 seiring dengan rencana ekspansi maskapai di kawasan Asia Pasifik. Pembelian ini termasuk pemesanan Airbus A330-300 dengan versi jarak tempuh yang lebih panjang, sehingga nantinya akan memungkinkan maskapai untuk membuka layanan penerbangan non-stop ke benua Eropa maupun penerbangan ke Amerika dengan satu pemberhentian. Perjanjian pembelian pesawat tersebut ditandatangani oleh Azran Osman-Rani, CEO AirAsia X dan Fabrice Brégier, President & CEO Airbus yang disaksikan oleh Tan Sri Tony Fernandes, Co-founder and Director AirAsia X serta John Leahy, Chief Operating Officer, Customer Airbus di hotel Shangri-La, Paris yang turut dihadiri oleh perwakilan dari Airbus, AirAsia X, dan beberapa media.

Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, “Pemesanan ini membuktikan keseriusan kami untuk mendominasi pasar penerbangan berbiaya hemat jarak jauh dan menandakan perkembangan kami untuk menjadi salah satu pemain unggul di industri penerbangan global. Komitmen kami adalah untuk menjadi maskapai yang mengoperasikan armada berbadan besar dengan usia rata-rata dibawah 5 tahun yang hemat bahan bakar, dengan kabin yang nyaman dan dapat diandalkan di kawasan Asia Pasifik pada 2019. Kami memprediksi potensi pasar yang cukup besar di kawasan Asia Pasifik berdasarkan tingkat penetrasi pasar rendah untuk penerbangan low cost carrier di bawah 4 jam, yakni dibawah 10%. Sehingga kami memperkirakan jumlah maskapai low cost carrier berbadan besar di kawasan ini mencapai kurang lebih 100 maskapai, apabila pasar meningkat sebesar 35% lima tahun mendatang.”

“Pesawat ini nantinya akan mengakomodir rencana ekspansi AirAsia X di Malaysia, Thai AirAsia X di hub Thailand serta di beberapa hub AirAsia X lainnya yang nantinya akan dibentuk di Asia. Perkembangan ini nantinya akan melengkapi visi jangka panjang Grup AirAsia untuk memperkuat posisinya di Asia serta memperkuat konektivitas antara rute jarak pendek dan jarak jauh.”

“AirAsia X telah membuktikan kiprahnya di industri penerbangan berbiaya hemat jarak jauh,” kata Fabrice Brégier, President & CEO, Airbus. “Pesawat Airbus A330 adalah pesawat yang sangat tepat untuk mendukung model bisnis ini, karena selain biaya pengoperasiannya yang lebih rendah, jarak tempuh yang lebih jauh serta rekam jejak yang baik menjadi keunggulan pesawat ini. Untuk itu, kami sungguh berharap untuk dapat terus bekerja sama dengan AirAsia X.”

AirAsia X saat ini mengoperasikan sebanyak 15 Airbus A330-300s yang menghubungkan hub Kuala Lumpur dengan 18 destinasi di Asia, Australia, dan Saudi Arabia. Selain melakukan pemesanan pesawat Airbus A330, maskapai juga telah memesan sebanyak 10 pesawat A350-XWB.

Pemesanan AirAsia X yang baru saja dilakukan ini nantinya akan menjadikan Grup AirAsia sebagai salah satu pelanggan terbesar Airbus. Secara keseluruhan, grup maskapai saat ini telah memesan sebanyak 536 pesawat dari Airbus. Pesanan tersebut mencakup 475 pesawat Airbus A320 untuk pengoperasian penerbangan jarak pendek dari hub Kuala Lumpur, Bangkok, Jakarta, dan Manila, serta 51 pesawat Airbus A330, dan 10 pesawat Airbus A350-XWB untuk AirAsia X.

Pesawat dua mesin Airbus A330 adalah salah satu jenis pesawat berbadan lebar yang paling banyak dioperasikan oleh maskapai dunia. Sampai saat ini, Airbus sudah mengantongi 1.280 pesanan yang mencakup beragam versi Airbus A330. Sebanyak lebih dari 1.000 pesawat Airbus A330 telah dikirimkan ke lebih dari 100 pengguna di dunia.

Sumber: press release Air Asia FOTO: Airbus.